EdukasiPPKn.com
– Anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk membayar tunjangan profesi guru
(TPG) semakin membengkak. Tahun lalu, anggaran pembayaran TPG yang ditransfer
ke daerah (untuk PNS daerah) sekitar Rp 60,5 triliun. Tahun ini, alokasi itu
naik menjadi Rp 70,2 triliun.
Direktur
Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK) Ditjen Pendidikan Dasar
(Dikdas) Kemendikbud Sumarna Surapranata mengatakan, alokasi anggaran TPG
paling besar memang disalurkan ke daerah langsung. “Sedangkan anggaran di
Kemendikbud hanya sekitar Rp 6,2 triliun,” katanya di Jakarta kemarin.
Pejabat
yang akrab disapa Pranata itu menuturkan, anggaran TPG yang ditransfer ke
daerah untuk membayar tunjangan profesi guru-guru PNS. Sementara itu, anggaran
TPG yang dikelola Kemendikbud untuk membayar tunjangan profesi guru non-PNS
alias guru swasta dan guru bantu. Pranata menyatakan, kenaikan anggaran TPG itu
banyak penyebabnya.
Seperti
bertambahnya jumlah sasaran penerima dan kenaikan gaji pokok guru PNS secara
berkala. Dia berharap, tahun ini, pencairan TPG tepat waktu, jumlah, dan
sasaran. “Total anggaran TPG itu siap ditransfer ke pemkab atau pemkot,”
ujarnya. Tetapi, tidak dikucurkan semuanya. Pranata menyatakan, pengucuran
anggaran TPG dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) itu dibagi menjadi empat tahap.
Pencairan
tahap pertama dipakai untuk membayar rapelan TPG periode Januari–Maret. Pranata
memperkirakan pencairan periode pertama itu berjalan antara 9–16 April. Saat
ini, Direktorat P2TK Kemendikbud masih mempersiapkan penerbitan surat keputusan
pencairan tunjangan (SKPT). Mulai tahun ini, diberlakukan regulasi baru untuk
pencairan TPG dari Kemenkeu ke pemkab atau pemkot.
Pemkab
dan pemkot wajib melaporkan progres pencairan di setiap tahapan. Jika mereka
tidak melaporkan, transfer dana tahap berikutnya akan ditunda. “Kami tidak
ingin ada penimbunan uang TPG di daerah,” jelasnya. Ketika sudah jelas guru
calon penerima, maka TPG harus segera dicairkan.
Jika
dalam praktiknya nanti TPG tidak kunjung cair, Pranata menyatakan, harus dicari
titik persoalannya. Dari status gurunya yang bermasalah, atau faktor-faktor
lain. Tapi menurut dia, biasanya masalah sepele. Yakni, rekening guru itu sudah
mati, sehingga harus membuat rekening baru.
Banyak
guru yang membuka rekening khusus untuk menampung pencairan TPG. Ketika saldo
tinggal sedikit dan TPG baru cair, beberapa bulan kemudian, rekening bisa
ditutup otomatis oleh pihak bank. Untuk mengantisipasi masalah tersebut,
guru-guru penerima TPG diharapkan mulai mengecek status rekening
masing-masing.(wan/jpnn/che/k8)
0 Response to "Tunjangan Guru Diperkirakan Cair Pada 9 - 16 April 2015"
Posting Komentar