Edukasippkn.com
- Perkembangan kognitif terkait dengan bagaimana
cara remaja berpikir. Pemikiran remaja
semakin abstrak, logis dan idealistik; lebih mampu
menguji pemikiran diri sendiri,
pemikiran orang lain, dan apa yang
orang lain pikirkan tentang diri mereka dan cenderung menginterpretasikan dan
memantau dunia sosial.
Perkembangan kognitif
terkait dengan teori Piaget tentang operasional
formal, kognisi sosial dan
pengambilan keputusan.
(1) Pemikiran Operasional
Formal
Menurut Piaget
pemikiran operasional formal
berlangsung antara usia 11-15 tahun. Pemikiran operasional
formal lebih abstrak dibandingkan
dengan pemikiran seorang anak. Remaja
tidak lagi terbatas pada
pengalaman konkret aktual sebagai dasar
pemikiran. Sebaliknya mereka
dapat membangkitkan situasi-situasi
khayalan, kemungkinan-kemungkinan
hipotetis, atau dalil-dalil dan
penalaran yang benar-benar abstrak.
Pada
usia 12 tahun kemampuan anak untuk mengerti informasi abstrak sempurna. Selanjutnya kesempurnaan mengambil
kesimpulan dan informasi abstrak dimulai pada usia 14 tahun. Akibatnya si
remaja awal suka menolak hal-hal yang tidak masuk akal.
Pertentangan
pendapat sering terjadi dengan orang
tua, guru, atau orang dewasa lainnya jika mereka (remaja) mendapat pemaksaan
untuk menerima pendapat tanpa alasan rasional. Namun, dengan alasan yang masuk
akal, remaja juga cenderung mengikuti pemikiran orang dewasa.
Selain kemampuan berpikir abstrak, pemikiran remaja
juga idealis. Remaja mulai berpikir tentang
ciri-ciri ideal bagi mereka
sendiri dan orang lain dan membandingkan
diri mereka dan orang lain dengan standar-standar ideal ini.
Remaja juga
mampu berpikir lebih logis. Remaja
mulai berpikir seperti ilmuan, yang
menyusun rencana-rencana untuk memecahkan masalah dan menguji
pemecahan masalah secara sistimatis.
(2) Kognisi Sosial
Perubahan-perubahan yang mengesankan dalam kognisi sosial
menjadi ciri perkembagnan remaja. Remaja mengembangkan
suatu egosentris khusus. Menurut
Santrock egosentris remaja memiliki
dua bagian yaitu penonton khayalan
dan dongeng pribadi. Penonton khayalan ialah bahwa keyakinan remaja bahwa
orang lain memperhatikan dirinya
sebagaimana halnya dengan dirinya sendiri.
Perilaku
mengundang perhatian, ingin tampil
dan diperhatikan umum terjadi pada masa remaja.
Dongeng pribadi ialah bagian dari egosentrisme remaja yang meliputi perasaan unik seorang anak
remaja. Rasa unik pribadi remaja membuat
mereka merasa bahwa tidak seorangpun
mengerti bagaimana perasaan mereka sebenarnya.
(3) Pengambilan
Keputusan
Masa remaja
adalah masa semakin meningkatnya
pengambilan keputusan. Remaja
mengambil keputusan tentang masa depan,
teman-teman mana yang dipilih. Remaja yang
lebih tua lebih kompeten dibandingkan dengan remaja yang
lebih muda. Transisi pengambilan keputusan muncul kira-kira pada usia
11 hingga 12 tahun dan pada
usia 15 hingga 16 tahun.
Remaja perlu
banyak peluang untuk
mempraktekkan dan
mendiskusikan pengambilan
keputusan yang realistis. Banyak
keputusan-keputusan dunia
nyata terjadi didalam atmosfir yang
menegangkan, yang memiliki faktor-faktor seperti hambatan waktu dan keterlibatan emosional.
Pengambilan
keputusan dapat dilakukan melalui
bimbingan kelompok tentang berbagai
permasalahan yang ada.
0 Response to "Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Remaja"
Posting Komentar