Edukasippkn.com
- Dalam sosialisasi kita mempelajari berbagai nilai, norma, dan pola-pola
perilaku individu maupun kelompok tempat kita menjadi anggotanya.
Hal
itu dimaksudkan agar kita tahu bagaimana harus bertingkah laku di tengah-tengah
masyarakat dan lingkungan budayanya. Dengan kata lain untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan maka tingkah laku kita harus sesuai dengan nilai dan norma
serta harapan atau tuntutan masyarakat tempat kita tinggal.
Nilai
(value) adalah pandangan dan sikap yang diterima oleh masyarakat yang kemudian
dijadikan landasan untuk menentukan baik dan buruknya sesuatu. Apabila nilai
sosial itu dianggap baik maka akan dipertahankan dan selalu dilakukan serta
diikuti oleh masyarakat, sebab mendatangkan keuntungan dan kebaikan.
Sebaliknya,
apabila nilai sosial itu buruk maka akan ditinggalkan dan dijauhi oleh masyarakat,
sebab selain akan merugikan juga ada sanksinya. Nilai sosial adalah sesuatu
yang dianggap, dicita-citakan oleh masyarakat dan berharga bagi kehidupan.
Jadi, nilai sosial sangat dibutuhkan oleh manusia karena merupakan suatu
pedoman yang berguna untuk mengatur perilaku seseorang dalam sosialisasi.
a. Klasifikasi Nilai
Sosial
Menurut
Notonegoro, nilai dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu nilai material, nilai
vital, dan nilai kerohanian.
a.
Nilai
material adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia. Contohnya uang yang
berguna bagi manusia karena dapat digunakan untuk membeli kebutuhan hidupnya.
b.
Nilai
vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
kegiatan atau aktivitas. Contoh: Kendaraan bermotor dewasa ini menjadi alat
transportasi vital bagi manusia untuk melakukan aktivitas kesehariannya,
misalnya untuk pergi ke tempat kerja.
c.
Nilai
kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Secara garis
besar, nilai kerohanian dapat dibagi ke dalam empat macam. Pertama, nilai
kebenaran (kenyataan), yaitu nilai yang bersumber pada unsur akal manusia. Contohnya
orang yang dituduh bersalah tetapi belum terbukti melakukan kesalahan tidak
lantas dihukum, tetapi harus melalui proses pengadilan. Kedua, nilai keindahan,
yaitu nilai yang bersumber pada perasaan manusia (estetika). Contohnya rumah
akan terasa lebih asri apabila ditanami bunga. Ketiga, nilai moral (kebaikan),
yaitu nilai yang berasal dari kehendak atau kemauan. Contohnya Ardi
menyumbangkan darahnya untuk kemanusiaan. Keempat, nilai religius, yaitu nilai
ketuhanan. Contohnya agama Islam mengakui Allah SWT sebagai Tuhannya, agama
Kristen mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhannya.
Sementara
itu, menurut Walter G. Everett, nilai terbagi atas beberapa bagian berikut ini:
1)
Nilai-nilai
ekonomis (economic values), yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem
ekonomi. Nilai-nilai ini mengikuti harga pasar.
2)
Nilai-nilai
rekreasi (recreation values), yaitu nilai-nilai yang meliputi nilai-nilai
permainan pada waktu senggang, sehingga memberikan sumbangan untuk
menyejahterakan kehidupan dan kesegaran jasmani serta rohani manusia.
3)
Nilai-nilai
perserikatan (association values), yaitu nilai yang meliputi berbagai bentuk
perserikatan manusia dan persahabatan, kehidupan keluarga, sampai dengan kehidupan
internasional.
4)
Nilai-nilai
kejasmanian (bodily values), yaitu nilai-nilai yang meliputi nilai-nilai
pengetahuan dan pencarian kebenaran.
5)
Nilai-nilai
watak (character values), yaitu nilai yang meliputi seluruh tantangan serta
kesalahan pribadi dan sosial termasuk keadilan, kesediaan menolong, kontrol diri,
dan kesukaan pada kebenaran.
0 Response to "Pengertian Nilai Sosial dan Klasifikasi Nilai Sosial di Lingkungan Masyarakat"
Posting Komentar