Edukasippkn.com
– Dalam tingkatan berpikir seseorang terdapat
tiga tingkat berfikir kreatif. Semiawan (1990)
mengemukakan tiga tingkat
kreativitas yang
masing-masing tingkat mempunyai ciri
kognitif dan afektif.
Tingkatan kreatif meliputi:
(1)
Fungsi divergen;
(2)
Proses pemikiran dan perasaan yang majemuk; dan
(3)
Keterlibatan dalam tantangan-tantangan nyata.
1. Fungsi Divergen
Tingkat
ini merupakan awal proses kreatif. Anak yang melakukan latihan pada tingkat
ini akan mengembangkan kemampuan divergen, yaitu
keterbukaan terhadap berbagai kemungkinan.
Secara kognitif anak mengembangkan fungsi-fungsi divergen meliputi
perkembangan dari kelancaran (fluency), kelenturan (flexibility), keaslian
(originality), dan keterincian (elaboration) dalam berpikir.
Selanjutnya
Semiawan menjelaskan, bahwa tingkat
pertama yang disebut tingkat kreatif
meliputi kesediaan untuk menjawab, keterbukaan terhadap pengalaman,
kesediaan menerima kesamaran atau kedwiartian (ambiguity), kepekaan terhadap masalah dan tantangan, rasa ingin
tahu, keberanian mengambil risiko, kesadaran, dan kepercayaan kepada diri
sendiri.
Tingkat
ini merupakan landasan atau dasar di mana belajar kreatif berkembang. Dengan
demikian, tahap ini mencakup sejumlah metode dan teknik yang dapat dipandang
sebagai dasar dari belajar kreatif.
2. Proses Pemikiran dan
Perasaan Yang Majemuk
Pada
tingkat ini terjadi peningkatan
kemampuan kreatif serta ciri
afektif dan kognitif anak lebih
diperluas dan diterapkan. Segi pengenalan dari tingkat II ini meliputi
penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian (evaluasi). Di samping itu,
termasuk juga transformasi dari beraneka produk dan isi, keterampilan
metodologis atau penelitian, dan pemikiran yang melibatkan analogi dan kiasan
(metaphor).
Segi
afektif pada tingkat ini mencakup keterbukaan terhadap perasaan-perasaan dan
konflik yang majemuk, mengarahkan perhatian kepada masalah, penggunaan khayalan
dan tamsil, meditasi dan kesantaian (relaxation), serta pengembangan
“keselamatan” psikologis dalam berkreasi atau mencipta. Terdapat penekanan yang
nyata pada pengembangan kesadaran yang meningkat, keterbukaan fungsi-fungsi
prasadar, dan kesempatan-kesempatan untuk pertumbuhan pribadi.
3. Keterlibatan Dalam
Tantangan-Tantangan Yang Nyata
Proses
kreatif pada tingkat pertama dan kedua merupakan dasar bagi
keterlibatan afektif dan kreatif terhadap permasalahan dan tantangan yang nyata. Anak mengalami
keterlibatan dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mandiri dan
yang diarahkannya sendiri.
Siswa
belajar kreatif mengarah pada identifikasi tantangan-tantangan atau
masalah-masalah yang berarti, pengajuan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan masalah-masalah itu, dan pengelolaan sumber-sumber yang mengarah pada
perkembangan hasil atau produk (Semiawan, 1990).
Pada
tingkat III mencakup internalisasi nilai-nilai
dan sistem nilai (Kratwohl dkk, 1964), keterikatan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang produktif, dan upaya untuk mencari pengungkapan
(aktualisasi) diri dalam hidup (Maslow, 1968).
0 Response to "3 (Tiga) Macam Jenis Tingkat Berfikir Kreatif"
Posting Komentar