Edukasippkn.com
- Masa sejarah dimulai sejak dikenalnya tulisan sehingga masa sebelumnya
disebut juga masa pra-aksara. Karena itu, awal masa sejarah setiap bangsa tidak
sama. Misalnya bangsa Mesir memasuki masa sejarah sejak abad ke-4 Sebelum
Masehi (SM), karena pada masa itu mereka telah meninggalkan catatan peristiwa
dalam huruf bergambar atau pictogram.
Sementara
bangsa Indonesia baru memasuki masa sejarah abad ke-4 Masehi (M) karena catatan
tertua yang ditemukan di Indonesia berasal dari abad tersebut yaitu prasasti
Yupa dari Kerajaan Kutai, Kalimantan Timur.
Zaman Pleistosen dan
Holosen
Ahli
geologi menyebut masa dua juta tahun terakhir sebagai kuaternair yang dibagi
menjadi Pleistosen (2 juta–10.000 tahun yang lalu) dan Holosen (10.000 tahun
yang lalu hingga sekarang). Pada zaman ini terjadi beberapa perubahan iklim di
seluruh dunia yang dinamakan glasial dan inter-glasial. Selama periode glasial,
permukaan laut turun bahkan hingga 100 meter di bawah permukaan laut sekarang.
a. Perpindahan Hewan
dan Manusia
Perubahan
permukaan air laut pada masa glasial berdampak besar terhadap geografi fisik
kepulauan Indonesia. Daerah luas Laut
Cina Selatan dan Laut Jawa yang dangkal (Dataran Sunda) secara periodik menjadi
daratan kering. Iklim (curah hujan dan pola musim) mengalami perubahan hebat
selama zaman Kuaternair, begitu pula lingkungan alam (paleogeografi dan
vegetasi). Ketika laut surut, terciptalah jembatan darat antara daratan utama
Asia Tenggara dan bagian barat Indonesia. Jembatan-jembatan ini memungkinkan
satwa mencapai bagian selatan Nusantara sampai Pulau Jawa.
Melalui
tahap-tahap zaman Kuaternair, jenis satwa mamalia di Pulau Jawa diperkaya dengan
jenis-jenis baru. Fosil satwa paling tua, berumur sekitar 1,8 juta tahun,
berupa proboskidian (sejenis dengan gajah modern), kuda nil, dan servida
(tergolong rusa). Kemudian datang jenis mamalia herbivora lain serta beberapa jenis
karnivora. Homo Erectus mungkin mencapai Pulau Jawa lebih dari satu juta tahun
yang lalu.
Evolusi
lingkungan purba tidak hanya dipengaruhi oleh perubahan iklim. Gejala geologis
seperti letusan gunung api juga membawa perubahan besar pada bentang darat.
Letusan itu dari waktu ke waktu merusak vegetasi yang ada sehingga mengakibatkan
terjadinya kolonisasi lereng gunung oleh tanaman perintis. Pada saat yang sama,
gempa tektonis yang menyebabkan Pulau Jawa berbentuk seperti sekarang ini juga
menimbulkan perubahan besar pada wajah bumi.
Akibat
surutnya air laut, hutan-hutan bakau dan rawa-rawa luas terbentuk di dataran
rendah Jawa, tetapi kemudian hilang diterpa letusan gunung api dan pengikisan.
b. Manusia Pertama
Pichecanthropus
adalah manusia pertama yang menyeberang ke daerah khatulistiwa menjadi penghuni
Pulau Jawa. Evolusi manusia di Jawa berlangsung lebih kurang satu juta tahun.
Manusia pertama harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang sering
berubah-ubah, yang kemungkinan besar sangat memengaruhi kehidupan dan
kebudayaan mereka.
0 Response to "Kehidupan Manusia pada Masa Pra-Aksara di Indonesia"
Posting Komentar