Pada
bagian sebelumnya telah dinyatakan bahwa konsepsi Ketahanan Nasional sebagai
kondisi dan pendekatan semakin penting di era global.
Mengapa
demikian? Ini disebabkan karena bertambah banyaknya bentuk ancaman, sebagai
akibat dari semakin tingginya intensitas hubungan antar bangsa dan antar
individu dari berbagai negara.
Kemajuan
global sebenarnya tidak dimaksudkan berdampak negatif bagi manusia. Dampak
negatif yang kemudian dipersepsi sebagai ancaman hakekatnya merupakan ekses
dari pengaruh gejala global tersebut.
Globalisasi
yang dipicu oleh kemajuan di bidang teknologi komunikasi, transportasi dan
perdagangan berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia dan bangsa di segala
bidang. Malcolm Waters menyebut ada 3 (tiga) tema atau dimensi utama
globalisasi, yaitu : economic globalization , political globalization dan
cultural globalization. Economic globalization atau globalisasi ekonomi
ditunjukkan dengan tumbuhnya pasar uang dunia, zona perdagangan bebas,
pertukaran global akan barang dan jasa serta tumbuhnya korporasi internasional.
Political globalization atau globalisai politik ditandai dengan digantikannya
organisai internasional dan munculnya politik global. Cultural globalization
atau globalisasi budaya ditandai dengan aliran informasi, simbol dan tanda ke
seluruh bagian dunia (Kalijernih, 2009:40). Pendapat lain mengatakan bahwa
aspek globalisasi, meliputi : economic, cultural dan environmental yang
memiliki implikasi penting bagi suatu negara bangsa (Kate Nash, 2000 : 95).
Masing
masing dimensi tersebut membawa pengaruh bagi suatu bangsa. Pengaruh
globalisasi terhadap ideologi dan politik ialah semakin menguatnya pengaruh
ideologi liberal dalam perpolitikan negara-negara berkembang, yang ditandai
oleh menguatnya ide kebebasan dan demokrasi. Pengaruh globalisasi terhadap
bidang politik, antara lain maraknya internasionalisasi dan penyebaran pemikiran
serta nilai-nilai demokratis, termasuk di dalamnya masalah hak asasi manusia
(HAM).
Di
sisi lain ialah masuknya pengaruh ideologi lain, seperti ideologi Islam yang
berasal dari Timur Tengah. Implikasinya adalah negara semakin terbuka dalam
pertemuan berbagai ideologi dan kepentingan politik dunia.
Pengaruh
globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatnya kapitalisme dan pasar
bebas. Hal ini ditunjukkan dengan semakin tumbuhnya perusahaan-perusahaan
transnasional yang beroperasi tanpa mengenal batas-batas negara. Selanjutnya
juga akan semakin ketatnya persaingan dalam menghasilkan barang dan jasa dalam
pasar bebas.
Kapitalisme
juga menuntut adanya ekonomi pasar yang lebih bebas untuk mempertinggi asas
manfaat, kewiraswastaan, akumulasi modal, membuat keuntungan dan manajemen yang
rasional. Ini semua menuntut adanya mekanisme global baru berupa struktur
kelembagaan baru yang ditentukan
oleh
ekonomi raksasa.
Pengaruh
globalisasi terhadap sosial budaya adalah masuknya nilai-nilai dari peradaban
lain. Hal ini berakibat terjadinya erosi nilai-nilai sosial budaya, atau bahkan
jati diri suatu bangsa. Pengaruh ini semakin lancar sejalan dengan pesatnya
kemajuan teknologi media informasi dan komunikasi seperti televisi, komputer,
satelit, internet, dan sebagainya. Masuknya nilai budaya asing akan membawa
pengaruh pada sikap, perilaku dan kelembagaan masyarakat. Menghadapi
perkembangan ini diperlukan suatu upaya yang mampu mensosialisasikan budaya
nasional sebagai jati diri bangsa.
Globalisasi
juga berdampak terhadap aspek pertahanan dan keamanan negara. Menyebarnya
perdagangan dan industri di seluruh dunia akan meningkatkan kemungkinan
terjadinya konflik kepentingan yang dapat mengganggu keamanan bangsa.
Globalisasi juga menjadikan suatu negara perlu menjalin kerjasama pertahanan
dengan negara lain, seperti : latihan perang bersama, perjanjian pertahanan dan
pendidikan militer antar personel negara. Hal ini dikarenakan ancaman dewasa
ini bukan lagi bersifat konvensional, tetapi kompleks dan semakin canggih.
Contohnya ialah : ancaman terorisme, pencemaran udara, kebocoran nuklir,
kebakaran hutan, illegal fishing, illegal logging dan sebagainya.
Gejala
global menghadirkan fenomena-fenomena baru yang belum pernah dihadapi oleh
negara bangsa sebelumnya. Fenomena baru itu misalnya, hadirnya perusahaan multinasional,
semakin luasnya perdagangan global, dan persoalan lingkungan hidup. Di tengah
era global, negara bangsa dewasa akan berhadapan dengan fenomena-fenomena
antara lain ;
a.
Menguatnya
identitas lokal atau etno nationalism
b.
Berkembangnya
ekonomi global
c.
Munculnya
lembaga-lembaga transnasional
d.
Disepakatinya
berbagai hukum internasional
e.
Munculnya
blok-blok kekuatan
f.
Pertambahan
populasi dan meningkatnya arus migrasi
g.
Munculnya
nilai-nilai global
h.
Kerusakan
lingkungan hidup
Fenomena-fenomena
tersebut, tentu saja akan dampak terhadap kelangsungan hidup bangsa yang
bersangkutan. Di satu sisi orang boleh berharap adanya dampak positif yang
dapat memberi kesejahteraan dan kemajuan, namun di sisi lain pengaruh global
ternyata juga berdampak negatif. Sebagai contoh, tingginya intensitas interaksi
dan komunikasi antar orang dari berbagai negara, secara tidak disengaja juga
berpotensi dalam hal penularan berbagai macam penyakit. Akibatnya sebuah negara
menghadapi ancaman wabah penyakit.
Contohnya,
penyebaran wabah Flu Burung di Indonesia. Dengan demikian, golbalisasi Abad XXI
diyakini berpengaruh besar terhadap kehidupan suatu bangsa. Globalisasi dapat
dilihat dari dua sisi, pertama, sebagai ancaman dan kedua, sebagai peluang.
Globalisasi akan menimbulkan ancaman, ditengarai oleh adanya dampak negatif
bagi bangsa dan negara.. Di sisi lain globalisasi memberikan peluang yang itu
akan berdampak positif bagi kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, dalam era
global ini perlu kita ketahui macam ancaman atau tantangan apa yang
diperkirakan dapat melemahkan posisi negara–bangsa.
0 Response to "Dampak / Pengaruh Globalisasi Terhadap Ketahanan Nasional "
Posting Komentar