Sebagaimana
telah dinyatakan sebelumnya, pengertian ketahanan nasional terdiri atas 3
konsep, yakni Ketahanan Nasional sebagai kondisi, Ketahanan Nasional sebagai
metode atau pendekatan, dan Ketahanan Nasional sebagai doktrin pengaturan
bernegara.
Sebagai
kajian akademik, kita tidak menggunakan konsepsi ketahanan sebagai doktrin
tetapi sebagai kondisi. Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis yang
merupakan integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara. Aspek
kehidupan tersebut telah dielaborasi dalam wujud Asta Gatra yang meliputi Tri
Gatra (aspek alamiah) dan Panca Gatra (aspek sosial). Ketahanan nasional juga
merupakan pendekatan yang utuh menyeluruh, yakni mencerminkan keterpaduan
antara segala aspek kehidupan nasional bangsa. Aspek tersebut juga telah
terangkum dalam Asta Gatra Ketahanan Nasional.
Dengan
demikian, ketahanan nasional Indonesia akan semakin kuat dan kokoh, jika
dilakukan upaya pembinaan dan pengembangan terhadap setiap aspek (gatra) secara
terencana, terpadu, dan berkesinambungan. Pembinaan Ketahanan Nasional
dilakukan dengan menggunakan pendekatan Asta Gatra (delapan aspek), yang
merupakan keseluruhan dari aspek-aspek kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Pembinaan
terhadap aspek sosial penting dilakukan sebab aspek ini bersifat dinamis, lebih
mudah berubah dan termasuk dalam intagible factor. Pembinaan terhadap aspek
ideologi, yakni ideologi Pancasila adalah berkaitan dengan 5 (lima) nilai dasar
yang dikandungnya, yang terjabarkan dalam nilai instrumental dalam UUD 1945.
Amandemen atas UUD 1945 serta adanya rencana perubahan yang akan datang harus
terus dapat dikembalikan pada nilai dasar Pancasila. Dalam hal ini Pancasila
tetap ditempatkan sebagai kaidah penuntun hukum, termasuk UUD 1945. Sebagai
cita hukum, Pancasila harus tetap diletakkan sebagai fungsi konstitutif dan
regulatif bagi norma hukum Indonesia. Di sisi lain, pendidikan mengenai
ideologi Pancasila perlu terus dijalankan dalam sistem pendidikan nasional.
Pembinaan
kehidupan politik dewasa ini mengarah pada sistem politik demokrasi dan budaya
demokrasi. Pengembangan sistem politik diarahkan pada penyempurnaan struktur
politik yang dititikberatkan pada proses pelembagaan demokrasi dengan menata
hubungan antara kelembagaan politik dan kelembagaan pertahanan keamanan dalam
kehidupan bernegara. Di sisi lain pengembangan budaya politik yang
dititikberatkan pada penanaman nilai-nilai demokratis terus diupayakan melalui
penciptaan kesadaran budaya dan penanaman nilai-nilai politik demokratis,
terutama penghormatan nilainilai HAM, nilai-nilai persamaan, anti-kekerasan,
serta nilai-nilai toleransi, melalui berbagai wacana dan media serta upaya
mewujudkan berbagai wacana dialog bagi peningkatan kesadaran mengenai
pentingnya memelihara persatuan bangsa. Jika kehidupan politik berlangsung
demokratis dan stabil maka ketahanan politik bangsa akan terjaga.
Gatra
ekonomi diarahkan pada landasan yang bertumpu pada kekuatan pertumbuhan
ekonomi, pemerataan dan stabilitas ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
jika hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat justru dapat melemahkan ketahanan
bangsa. Oleh karena itu pengembangan ekonomi harus dilakukan dengan pendekatan
yang menyeluruh dan seimbang, konsisten dan adil. Kemiskinan terjadi bukan
sekadar karena belum terpenuhinya kebutuhan pokok, tetapi karena tidak adanya
hak dan akses untuk memenuhi kebutuhan pokok. Akses tidak hanya mencakup
ketersediaan pasokan kebutuhan pokok yang berkualitas sesuai dengan lokasi
kebutuhan, tetapi juga keterjangkauan harganya, dan keamanan pasokan sepanjang
waktu. Rakyat Indonesia akan menjadi sejahtera bila hak dan aksesnya untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya terjamin.
Dalam
gatra sosial budaya, ancaman yang muncul adalah mudahnya infiltrasi nilai-nilai
budaya barat yang sekuler, liberal, dan materialistik ke masyarakat Indonesia.
Pembinaan yang dilakukan terutama dengan meningkatkan pemahaman, kesadaran dan
penghargaan terhadap nilai-nilai budaya bangsa sendiri. Salah satunya adalah
nilai luhur budaya Pancasila yang selalu menjaga keseimbangan yang harmonis
antara hubungan manusia dengan dirinya, dengan masyarakat, dengan Tuhan, serta
keseimbangan antara kemajuan fisik material dengan kesejahteraan mental
spiritul dan keseimbangan antara kepentingan dunia dengan akhirat.
Dalam
hal gatra pertahanan dan keamanan, kepentingan nasional Indonesia yang vital
dan permanen adalah tetap tegak dan utuhnya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Dalam mewujudkan kepentingan nasional tersebut, pertahanan negara
Indonesia diselenggarakan untuk menangkal dan mencegah segala bentuk ancaman
dan gangguan, baik yang bersumber dari luar maupun dari dalam negeri. Dalam
mewujudkan komitmen bangsa Indonesia yang anti-penjajahan dan penindasan suatu
bangsa terhadap bangsa yang lain, orientasi penyelenggaraan pertahanan negara
diarahkan untuk sebesar-besarnya mewujudkan daya tangkal bangsa yang handal.
0 Response to "Pendekatan Asta Gatra Dalam Mewujudkan Ketahanan Nasional "
Posting Komentar