Masalah
integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami oleh semua negara, terutama
adalah negara-negara berkembang. Dalam usianya yang masih relatif muda dalam
membangun negara bangsa (nation state),
ikatan antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam negara masih rentan dan
mudah tersulut untuk terjadinya pertentangan antar kelompok.
Di
samping itu masyarakat di negara berkembang umumnya memiliki ikatan primordial
yang masih kuat. Kuatnya ikatan primordial menjadikan masyarakat lebih
terpancang pada ikatan-ikatan primer yang lebih sempit seperti ikatan keluarga,
ikatan kesukuan, ikatan sesama pemeluk agama, dan sebagainya. Dengan demikian
upaya mewujudkan integrasi nasional yang notabene mendasarkan pada ikatan yang
lebih luas dan melawati batas-batas kekeluargaan, kesukuan, dan keagamaan
menjadi sulit untuk diwujudkan.
Dalam
rangka mengupayakan terwujudnya integrasi nasional yang mantap ada beberapa
strategi yang mungkin ditempuh, yaitu:
1.
Stategi Asilmilasi
2.
Strategi Akulturasi
3.
Strategi Pluralis
Ketiga
strategi tersebut terkait dengan seberapa jauh penghargaan yang diberikan atas
unsur-unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat. Srtategi asimilasi,
akulturasi, dan pluralisme masing-masing menunjukkan penghargaan yang secara
gradual berbeda dari yang paling kurang, yang lebih, dan yang paling besar
penghargaannya terhadap unsur-unsur perbedaan dalam masyarakat, di dalam upaya
mewujudkan integrasi nasional tersebut.
1. Strategi Asimilasi
Asimilasi
adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi satu
kebudayaan yang baru, di mana dengan percampuran tersebut maka masing-masing
unsur budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak
tampak lagi identitas masing-masing budaya pembentuknya. Ketika asimilasi ini
menjadi sebuah strategi integrasi nasional, berarti bahwa negara
mengintegrasikan masyarakatnya dengan mengupayakan agar unsur-unsur budaya yang
ada dalam negara itu benar-benar melebur menjadi satu dan tidak lagi menampakkan
identitas budaya kelompok atau budaya lokal. Dengan strategi yang demikian
tampak bahwa upaya mewujudkan integrasi nasional dilakukan tanpa menghargai
unsur-unsur budaya kelompok atau budaya lokal dalam masyarakat negara yang
bersangkutan. Dalam konteks perubahan budaya, asimilasi memang bisa saja
terjadi dengan sendirinya oleh adanya kondisi tertentu dalam masyarakat. Namun
bisa juga hal itu merupakan bagian dari strategi pemerintah negara dalam
mengintegrasikan masyarakatnya, yaitu dengan cara melakukan rekayasa budaya
agar integrasi nasional dapat diwujudkan. Dilihat dari perspektif demokrasi,
apabila upaya yang demikian itu dilakukan dapat dikatakan sebagai cara yang
kurang demokratis dalam mewujudkan integrasi nasional.
2. Strategi
Akulturasi
Akulturasi
adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga memunculkan
kebudayaan yang baru, di mana ciri-ciri budaya asli pembentuknya masih tampak
dalam kebudayaan baru tersebut. Dengan demikian berarti bahwa kebudayaan baru
yang terbentuk tidak “melumat” semua unsur budaya pembentuknya. Apabila
akulturasi ini menjadi strategi integrasi yang diterapkan oleh pemerintah suatu
negara, berarti bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan mengupayakan
adanya identitas budaya bersama namun tidak menghilangkan seluruh unsur budaya
kelompok atau budaya lokal. Dengan strategi yang demikian tampak bahwa upaya
mewujudkan integrasi nasional dilakukan dengan tetap menghargai unsur-unsur
budaya kelompok atau budaya lokal, walaupun penghargaan tersebut dalam kadar
yang tidak terlalu besar. Sebagaimana asimilasi, proses akulturasi juga bisa
terjadi dengan sendirinya tanpa sengaja dikendalikan oleh negara. Namun bisa
juga akulturasi menjadi bagian dari strategi pemerintah negara dalam
mengintegrasikan masyarakatnya. Dihat dari perspektif demokrasi, strategi
integrasi nasional melalui upaya akulturasi dapat dikatakan sebagai cara yang
cukup demokratis dalam mewujudkan integrasi nasional, karena masih menunjukkan
penghargaan terhadap unsur-unsur budaya kelompok atau budaya lokal.
3. Strategi Pluralis
Paham
pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam
masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan
memberi kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk
hidup dan berkembang. Ini berarti bahwa dengan strategi pluralis, dalam
mewujudkan integrasi nasional negara memberi kesempatan kepada semua unsur
keragaman dalam negara, baik suku, agama, budaya daerah, dan perbedaan-perbedaan
lainnya untuk tumbuh dan berkembang, serta hidup berdampingan secara damai.
Jadi integrasi nasional diwujudkan dengan tetap menghargai terdapatnya
perbedaan-perbedaan dalam masyarakat. Hal ini sejalan dengan pandangan
multikulturalisme, bahwa setiap unsur perbedaan memiliki nilai dan kedudukan
yang sama, sehingga masing-masing berhak mendapatkan kesempatan untuk
berkembang.
0 Response to "Macam-macam Strategi Untuk Mewujudkan Integrasi Nasional"
Posting Komentar