Edukasippkn.com
– Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah dilakukan oleh DPRD bersama Kepala
Daerah. Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah dilakukan melalui empat tahap
pembicaraan, kecuali apabila Panitia Musyawarah menentukan lain :
a.
Pembicaraan tahap pertama, meliputi
:
1)
Penjelasan
Kepala Daerah dalam Rapat Paripurna tentang penyampaian Rancangan Peraturan
Daerah yang berasal dari Kepala Daerah.
2)
Penjelasan
dalam Rapat Paripurna oleh Pimpinan Komisi/Pimpinan Gabungan Komisi atau
Pimpinan Panitia Khusus atas nama DPRD terhadap Rancangan Peraturan Daerah dan
atau perubahan peraturan daerah atas usul prakarsa DPRD.
b.
Pembicaraan tahap kedua, meliputi :
1)
Dalam hal Rancangan Peraturan Daerah
yang berasal dari Kepala Daerah:
a)
Pemandangan
Umum dalam Rapat Paripurna dari Fraksi-Fraksi.
b)
Jawaban
Kepala Daerah dalam Rapat Paripurna terhadap Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi.
2)
Dalam hal Rancangan Peraturan Daerah
atas usul Prakarsa DPRD :
a)
Pendapat
Kepala Daerah dalam Rapat Paripurna terhadap Rancangan Peraturan Daerah.
b)
Jawaban
Fraksi terhadap Pendapat Kepala Daerah.
c.
Pembicaraan tahap ketiga, meliputi :
Pembahasan
dalam Rapat Komisi/Gabungan Komisi atau Rapat Panitia Khusus dilakukan
bersama-sama dengan Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk.
d.
Pembicaraan tahap keempat, meliputi :
1)
Pengambilan keputusan dalam Rapat
Paripurna yang didahului dengan :
a.
Laporan
hasil pembicaraan tahap ketiga.
b.
Pendapat
Akhir Fraksi.
c.
Pengambilan
Keputusan.
2)
Penyampaian sambutan Kepala Daerah
terhadap pengambilan keputusan.
Sebelum
dilakukan pembicaraan diadakan rapat Fraksi. Apabila dipandang perlu Badan
Musyawarah dapat menentukan bahwa pembicaraan tahap ketiga dilakukan dalam
Rapat Gabungan Komisi atau dalam Rapat Panitia Khusus.
Rancangan
Peraturan Daerah dapat ditarik kembali sebelum dibahas bersama oleh DPRD dan
Kepala Daerah. Rancangan Peraturan Daerah yang sedang dibahas hanya dapat
ditarik kembali berdasarkan persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah.
Penarikan
kembali Rancangan Peraturan Daerah oleh DPRD dilakukan dengan Keputusan DPRD
dengan disertai alasan-alasan penarikannya. Penarikan kembali Rancangan Peraturan
Daerah oleh Kepala Daerah, disampaikan dengan surat Kepala Daerah disertai
alasan-alasan penarikannya.
Penarikan
kembali Rancangan Peraturan Daerah dilakukan dalam rapat pembahasan Rancangan
Peraturan Daerah antara DPRD dan Kepala Daerah dengan disertai persetujuan
bersama.
Rancangan
Peraturan daerah yang ditarik kembali tidak dapat diajukan kembali. Rancangan
Peraturan Daerah yang telah disetujui bersama oleh DPRD dan Kepala Daerah
disampaikan oleh Pimpinan DPRD kepada Kepala Daerah untuk ditetapkan menjadi
Peraturan Daerah.
Penyampaian
Rancangan Peraturan Daerah dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh)
hari terhitung sejak tanggal persetujuan bersama.
Rancangan
Peraturan Daerah ditetapkan oleh kepala daerah dengan membubuhkan tanda tangan
dalam jangka waktu paling lambat tiga puluh hari sejak rancangan Peraturan
Daerah tersebut disetujui bersama oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan
kepala daerah.
Dalam
Rancangan Peraturan Daerah tidak ditandatangani oleh kepala daerah dalam waktu
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak Rancangan Peraturan Daerah tersebut
disetujui bersama, maka Rancangan Peraturan Daerah tersebut sah menjadi
Peraturan Daerah dan wajib diundangkan.
Dalam
hal sahnya Rancangan Peraturan Daerah, maka kalimat pengesahannya berbunyi
Peraturan Daerah ini dinyatakan sah.
Kalimat
pengesahan yang berbunyi harus dibubuhkan pada halaman terakhir Peraturan
Daerah sebelum Pengundangan naskah Peraturan Daerah ke dalam Lembaran Daerah.
0 Response to "Tahapan Pembicaraan Rapat DPRD"
Posting Komentar