Edukasippkn.com
– Berikut tatacara rapat di DPRD diantaranya yakni sebelum menghadiri rapat
anggota DPRD harus menandatangani daftar hadir.
Untuk
para undangan, disediakan daftar hadir sendiri. Rapat dibuka oleh Pimpinan
Rapat apabila quorum telah tercapai berdasarkan kehadiran secara fisik kecuali
ditentukan lain. Anggota DPRD yang hadir apabila akan meninggalkan ruangan
rapat, wajib memberitahukan kepada Pimpinan Rapat
Rapat
Pariprna DPRD untuk mengambil keputusan dinyatakan sah apabila dihadiri secara
fisik oleh :
a.
sekurang-kurangnya
¾ dari jumlah anggota DPRD untuk mengambil persetujuan atas pelaksanaan hak
angket dan hak menyatakan pendapat serta untuk memutus usul DPRD mengenai
pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
b.
sekurang-kurangnya
2/3 dari jumlah anggota DPRD untuk memberhentikan Pimpinan DPRD, menetapkan
Peraturan Daerah, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
c.
sekurang-kurangnya
½ ditambah satu dari jumlah anggota DPRD untuk Rapat Paripurna DPRD.
Putusan
ditetapkan dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPRD
yang hadir. Putusan ditetapkan dengan persetujuan sekurang-kurangnya ½ ditambah
satu dari jumlah anggota DPRD yang hadir. Putusan ditetapkan dengan suara
terbanyak. Sebelum mengambil putusan, terlebih dahulu diupayakan pengambilan
putusan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat.
Pimpinan
Rapat menutup rapat setelah semua acara yang ditetapkan selesai dibicarakan.
Apabila
acara yang ditetapkan untuk suatu rapat belum terselesaikan, sedangkan waktu
rapat telah berakhir, pimpinan rapat menunda penyelesaian acara tersebut untuk
dibicarakan dalam rapat berikutnya atau meneruskan penyelesaian acara tersebut
atas persetujuan rapat.
Pimpinan
rapat mengemukakan pokok-pokok keputusan dan/atau kesimpulan yang dihasilkan
oleh rapat sebelum menutup rapat.
Rapat
paripurna DPRD dapat mengambil keputusan apabila memenuhi quorum. Apabila pada
waktu yang ditentukan untuk pembukaan rapat jumlah anggota DPRD belum mencapai
quorum, pimpinan rapat membuka dan sekaligus menunda rapat paling lama 2 kali
masing-masing 1 (satu) jam.
Apabila
quorum belum terpenuhi, pimpinan rapat dapat melanjutkan rapat dengan dihadiri
oleh sekurang-kurangnya setengah dari jumlah anggota DPRD.
Apabila
pada akhir waktu penundaan rapat, quorum belum juga tercapai, pimpinan rapat
menunda rapat paling lama tiga hari atau sampai waktu yang ditetapkan oleh
Badan Musyawarah.
Apabila
setelah penundaan, kuorum belum juga terpenuhi, terhadap ketentuan terkait
dengan pelaksanaan hak angket, hak menyatakan pendapat, untuk mengambil
keputusan mengenai usul pemberhentian kepala daerah dan/atau wakil kepala
daerah dan pemberhentian pimpinan DPRD, rapat tidak dapat mengambil keputusan
dan rapat paripurna DPRD tidak dapat diulang lagi.
Apabila
setelah penundaan, kuorum sebagaimana belum juga terpenuhi, terhadap ketentuan
terkait dengan penetapan peraturan daerah tentang APBD, rapat tidak dapat
mengambil keputusan dan penyelesaiannya diserahkan kepada gubernur.
Apabila
setelah penundaan quorum belum juga terpenuhi cara penyelesaianya diserahkan
pada Pimpinan DPRD dan Pimpinan Fraksi. Setiap terjadi penundaan rapat, dibuat
berita acara penundaan rapat yang ditandatangani oleh Pimpinan Rapat.
Setelah
rapat dibuka pimpinan rapat memberitahukan surat-surat masuk dan surat keluar
yang dipandang perlu untuk diberitahukan atau dibahas dengan peserta rapat,
kecuali surat-surat urusan rumah tangga DPRD.
0 Response to "Tata Cara Rapat DPRD"
Posting Komentar