Mahkamah
Kehormatan Dewan dibentuk oleh DPR dan merupakan alat kelengkapan DPR yang
bersifat tetap.
Mahkamah
Kehormatan Dewan bertujuan menjaga serta menegakkan kehormatan dan keluhuran
martabat DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat.
DPR
menetapkan susunan dan keanggotaan Mahkamah Kehormatan Dewan yang terdiri atas
semua fraksi dengan memperhatikan perimbangan dan pemerataan jumlah anggota
setiap fraksi pada permulaan masa keanggotaan DPR dan permulaan tahun sidang. (2)
Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan berjumlah 17 (tujuh belas) orang dan
ditetapkan dalam rapat paripurna.
Pimpinan
Mahkamah Kehormatan Dewan merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat
kolektif dan kolegial. Pimpinan Mahkamah Kehormatan Dewan terdiri atas 1 (satu)
orang ketua dan paling banyak 2 (dua) orang wakil ketua yang dipilih dari dan
oleh anggota Mahkamah Kehormatan Dewan dalam satu paket yang bersifat tetap
berdasarkan usulan fraksi sesuai dengan prinsip musyawarah untuk mufakat.
Setiap
fraksi dapat mengajukan 1 (satu) orang bakal calon pimpinan Mahkamah Kehormatan
Dewan. Dalam hal pemilihan pimpinan Mahkamah Kehormatan Dewan berdasarkan
musyawarah untuk mufakat keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
Pemilihan
pimpinan Mahkamah Kehormatan Dewan dilakukan dalam rapat Mahkamah Kehormatan
Dewan yang dipimpin oleh pimpinan DPR setelah penetapan susunan dan keanggotaan
Mahkamah Kehormatan Dewan. Pimpinan Mahkamah Kehormatan Dewan ditetapkan dengan
keputusan pimpinan DPR. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemilihan pimpinan
Mahkamah Kehormatan Dewan diatur dalam peraturan DPR tentang tata tertib.
Mahkamah
Kehormatan Dewan bertugas melakukan penyelidikan dan verifikasi atas pengaduan
terhadap anggota karena:
a.
tidak
melaksanakan kewajiban;
b.
tidak
dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap sebagai anggota
DPR selama 3 (tiga) bulan berturut-turut tanpa keterangan yang sah;
c.
tidak
lagi memenuhi syarat sebagai anggota DPR sebagaimana ketentuan mengenai syarat
calon anggota DPR yang diatur dalam undang–undang mengenai pemilihan umum
anggota DPR, DPD, dan DPRD; dan/atau
d.
melanggar
ketentuan larangan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Selain
tugas di atas, Mahkamah Kehormatan Dewan melakukan evaluasi dan penyempurnaan
peraturan DPR tentang kode etik DPR. Mahkamah Kehormatan Dewan berwenang
memanggil pihak yang berkaitan dan melakukan kerja sama dengan lembaga lain. Mahkamah
Kehormatan Dewan menyusun rencana kerja dan anggaran setiap tahun sesuai dengan
kebutuhan, yang selanjutnya disampaikan kepada Badan Urusan Rumah Tangga.
0 Response to "Susunan Keanggotaan dan Tugas Mahkamah Kehormatan Dewan / MKD DPR RI"
Posting Komentar