Perjuangan
penegakan HAM telah lama sekali dilakukan oleh para pegiat HAM di Indonesia.
Ada banyak kasus pelanggaran HAM yang kemudian memaksa pemerintah menunjukkan
kemauan dan kesungguhannya dalam menghormati HAM. Pada tahun 1999, sebuah undangundang
khusus tentang HAM dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, sebagai salah satu
wujud kesungguhan ini. Akan tetapi, kesadaran akan HAM belum sepenuhnya
dibangun sebagai bagian dari sistem pembangunan kita. Masalah pelanggaran HAM
yang masih saja terjadi, antara lain berakar pada rapuhnya sistem sosial
politik kemasyarakatan kita dalam Dunia Internasional Sorot Kasus Munir Dunia
internasional terus menyorot penanganan pemerintah Indonesia atas kasus pembunuhan
aktivis hak asasi manusia, Munir.
Pemerintah
Indonesia, khususnya Kejaksaan Agung, perlu mempercepat penanganan kasus
tersebut dengan mengajukan peninjauan kembali atas putusan kasasi Mahkamah
Agung. Hal itu diungkapkan Sekretaris Eksekutif Komite Aksi Solidaritas untuk
Munir, Choirul Anam, di Jakarta. Dia mengatakan, Direktur Eksekutif Indonesia’s
Nongovernment Organization Coalition for International Human Rights Advocacy
(HRWG) Rafendi Djamin akan menyampaikan laporan di sidang Dewan HAM PBB dan
perkembangan kasus Munir akan disampaikannya.
Pada
pertengahan Februari 2010 Rafendi bertemu Presiden Amerika Serikat, Barack Obama,
untuk memberikan perhatian terhadap kasus pembunuhan Munir. Kasus itu dianggap
penting bagi proses demokratisasi dan penegakan hukum di Indonesia. Choirul menambahkan,
dalam pertemuan dengan Jimly Asshiddiqie dari Dewan Pertimbangan Presiden, HRWG
mengusulkan tiga skenario penanganan kasus Munir, yaitu peninjauan kembali
dengan bukti baru dan yurisprudensi MA, proses peradilan diulang sesuai dengan rekomendasi
Komnas HAM, dan investigasi ulang oleh kepolisian. melindungi serta memajukan
hak individu masyarakat.
Hak
asasi hidup dan berkembang dalam masyarakat, tidak saja karena sifatnya yang
terkait satu sama lain dengan sistem sosial dan nilai-nilai masyarakat, tetapi juga
karena hak asasi dalam rangka mencapai tujuan pokoknya yaitu untuk kepentingan
individu, harus dibangun secara sosial. Partisipasi masyarakat dalam penegakan
HAM dapat dilakukan dengan bentuk pelaporan kejadian pelanggaran HAM pada
Komnas HAM, pengajuan usulan mengenai
kebijakan yang berkaitan dengan HAM, memberikan dorongan keras kepada Komnas
HAM atau negara dalam urusan HAM, atau juga mengawasi jalannya penegakan HAM yang
dilakukan Komnas HAM atau lembaga lain.
Sudah
terbukti bahwa masyarakat sipil sangat berperan dalam proses upaya penegakan
HAM, karena merekalah yang membuka jalan bagi era reformasi. Masyarakat sipil
terbukti banyak memberikan sumbangan bagi kemajuan penegakan hak asasi manusia
melalui berbagai kegiatan yang mampu mencerahkan masyarakat dan mendesak negara
supaya lebih serius dan total dalam penegakan HAM. Untuk itu sangat perlu
merintis sebuah proses yang bertahap maju menuju tata pemerintahan yang
demokratis yang menunjang penegakan HAM. Proses tersebut di antaranya adalah
penguatan dan pemberdayaan legislatif, yudikatif, dan eksekutif, sehingga
mereka mampu memahami dan melaksanakan prinsip serta norma HAM dalam lingkup
tugas dan wewenangnya.
Hal
ini sangat penting dan menjadi fundamental bagi iklim penegakan HAM, karena
sejatinya penegakan HAM menjadi tanggung jawab negara, dalam hal ini adalah
pemerintah. Menegakkan HAM adalah tanggung jawab dan kewajiban semua warga
negara Indonesia. Menegakkan HAM dapat dilakukan dalam berbagai bentuk
tindakan. Salah satunya tercermin dari tindakan tidak sewenang-wenang terhadap
orang lain. Menegakkan HAM dapat dilakukan di setiap lingkungan kehidupan
manusia. Misalnya keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara.
0 Response to "Peran Serta Masyarakat dalam Upaya Penegakan HAM"
Posting Komentar