Adapun perilaku politik adalah tingkah laku politik
para aktor politik dan warga negara atau interaksi antara pemerintah dan
masyarakat, lembaga lembaga pemerintah, dan antara kelompok dan individu dalam
masyarakat dalam proses pembuatan, pelaksanaan, dan penegakan keputusan
politik.
Hal ini tampak dalam dinamika kehidupan. Ada pihak
yang memerintah, ada pula yang menaati perintah.
Dalam kenyataan, sebenarnya situasi politik memiliki
ruang lingkup yang sangat luas, antara lain meliputi pengertian respon
emosional berupa dukungan atau sikap apatis terhadap pemerintah
(perundang-undangan). Sikap yang berbentuk apatis terhadap pemerintah ini
termasuk dalam kategori menolak untuk berpartisipasi dalam politik.
Ada beberapa alasan mengapa orang berperilaku tidak
mau melibatkan diri dalam politik (partisipan). Robert Dahl menyebutkan alasan
sebagai berikut:
a. Orang mungkin kurang tertarik dalam politik jika mereka memandang rendah terhadap
segala manfaat yang diharapkan dari keterlibatan politik, dibandingkan dengan
manfaat yang akan diperoleh dari berbagai aktivitas lainnya.
b. Orang merasa tidak melihat adanya perbedaan yang tegas antara keadaan sebelumnya,
sehingga apa yang dilakukan seseorang tersebut tidaklah menjadi persoalan.
c. Seseorang cenderung kurang terlibat dalam politik jika merasa bahwa tidak
ada masalah terhadap hal yang dilakukan, karena ia tidak dapat mengubah dengan
jelas hasilnya.
d. Seseorang cenderung kurang terlibat dalam politik jika merasa bahwa
hasilhasilnya relatif akan memuaskan orang tersebut sekalipun ia tidak berperan
di dalamnya.
e. Jika pengetahuan seseorang tentang politik tersebut terlalu terbatas
untuk dapat menjadi efektif.
f. Semakin besar kendala yang dihadapi dalam perjalanan hidup, semakin kecil
kemungkinannya bagi seseorang untuk terlibat dalam politik.
Dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
perilaku politik warga negara pada umumnya ada dua hal, yaitu sebagai berikut:
a. Perasaan puas atau tidak puas dengan kenyataan
yang ada.
b. Perilaku yang menginginkan atau menolak
perubahan.
Orang yang sudah puas umumnya memiliki sikap
perilaku politik yang positif terhadap pemerintah, sedangkan orang yang tidak
puas memiliki sikap politik yang negatif terhadap apa saja yang dilakukan oleh
pemerintah. Berdasarkan sikap perilaku kelompok masyarakat tersebut dapat
digolongkan sikap perilaku politiknya.
a.
Radikal
Perilaku radikal adalah perilaku warga negara yang
tidak puas terhadap keadaan yang ada serta menginginkan perubahan yang cepat
dan mendasar. Orang yang bersifat radikal biasanya tidak mengenal kompromi dan
tidak mengindahkan orang lain serta cenderung maunya menang sendiri.
b.
Moderat
Perilaku moderat adalah sikap perilaku politik
masyarakat yang telah cukup puas dengan keadaan dan bersedia maju, tetapi tidak
menerima sepenuhnya perubahan apalagi perubahan yang serba cepat seperti kelompok
radikal.
c.
Status quo
Perilaku status quo adalah sikap politik dari warga
negara yang sudah puas dengan keadaan yang ada/berlaku dan berusaha keadaan
tersebut tetap dipertahankan.
d.
Konservatif
Perilaku konservatif adalah sikap perilaku politik
masyarakat yang sudah puas dengan keadaan yang sudah ada dan cenderung bertahan
dari perubahan.
e.
Liberal
Perilaku liberal adalah sikap perilaku politik
masyarakat yang berpikir bebas dan ingin maju terus. Kaum liberal menginginkan
perubahan progresif dan cepat. Perubahan yang diinginkan berdasarkan hukum atau
kekuatan legal untuk mencapai tujuan.
Bagi bangsa Indonesia sendiri yang memiliki
pandangan hidup Pancasila, perilaku dalam berpolitik harus sesuai dengan budaya
dan nilai-nilai Pancasila, antara lain sebagai berikut:
a. Menghargai perbedaan dan kemajemukan serta keanekaragaman.
b. Kritis, inovatif, dan konstruktif.
c. Kemandirian dan kompetitif.
d. Komitmen yang kuat dan tanggung jawab atas pilihannya.
e. Santun, antikekerasan, dan mampu mengendalikan diri.
f. Terbuka dan toleransi.
g. Saling menghargai dan bekerja sama.
h. Mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan masalah.
i. Lapang dada dan mau kompromi demi kepentingan dan keutuhan bangsa dan
negara.
0 Response to "Perilaku / Tingkah Laku Politik Para Aktor Politik dan Warga Negara"
Posting Komentar